Monday, October 17, 2016

Cerita terbaru: ZUL

Kisah cerita terbaru: ZUL: #eps1 5 februari 1993, Kamis malam terlahirlah seorang bayi laki-laki dari rahim seorang ibu yang luar biasa, kelahirannya menamba...

Sunday, October 16, 2016

ZUL

#eps2


TONGKAT KAYU





Zul memulai bersekolah di sekolah dasar dekat rumahnya. Sdn 1 bojongatap ialah tempat dimana zul mendapatkan pendidikan. Setiap harinya zul berangkat ekolah Dengan  digendong ibunya.
Zul masih tersenyum gembira dapat belajar bersama anak lain seusianya. Namun zul sangat murung ketika ia melihat teman-temannya bermain bersama, berlari, bahkan meloncat . Zul sangat iri melihat mereka, mereka bebas, kemana-mana mereka tak perlu di dampingi orangtuanya. Sedangkan zul kemana-mana harus digendong oleh orang lain dia hanya bisa berjalan merangkak.
“ bu.... kapan aku bisa berjalan dengan berdiri..??” tanya zul pada ibunya sambil mendongakan kepalanya,
“ sabar ya de..” sang ibu menjawab dengan suara gemetar sambil mengelus kepala anaknya.
“ aku ingin main bola bu.... seperti itu “. Sambil menunjuk teman temannya yang asik bermain sepak bola.
Sang ibu berlinang air mata.. sambil mengelus elus anaknya. Seraya berkata
“ sabar .. sabar... nanti kelak kamu bisa “.

Hari pun berganti , saat itu zul sedang bermain boneka bersama kakak perempuannya.
Tiba tiba
“ ZUL.........ZULKIY..???” suara ayah memanggil zul,
“ de .. tuh ayah manggil..” kata kakak kepada zul,
Lantas zul pun bergegas merangkak menghampiri ayahnya.
“ lihat apa yang ayah buat untuk kamu “, tersenyum , sambil menyodorkan sepasang tongkat kayu kepada zul.
Zul pun tersenyum, tapi dia tak tahu harus bagai mana..
“ apa itu yah..?? “, tanya zul
“ ini tongkat de... buat kamu belajar berjalan “, jawab ayah.
“ wah... gimna caranya..??” zul kembali bertanya
Ayah “ begini !”
Ayah pun langsung mengajarkannya kepada zul, dibantunya zul berdiri dan memasangkan kedua tongkat itu.
“ nih begini.. kamu pegang disini, dan jalanya seperti ini di ayun tongkatnya pelan pelan..!” ajar ayah
Zul masih gugup dan takut tangannya masih gemetar.
“ ayo zul ,,, kamu bisa..!!” kata ibu dan kakak memberikan semangat pada zul
“ pelan-pelan,,, nah begitu.” Ucap ayah sambil terus memegangi zul
Zul pun terus berusaha semampunya , lambat laun seiring berjalanya waktu akhirnya zul bisa menggunakan tongkat kayu itu. Pada mulai saat itulah zul berjalan menggunakan tongkat kayu. Zul kini berayukur ia bisa berjalan meski menggunakan tongkat kayu dan bisa membuatnya menjelajahi lingkungannya.





BERSAMBUNG.............................................